UMKM Menjadi Kunci Pemulihan Ekonomi Di Saat Pandemi
Pada
tanggal 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo (Jokowi), ditemani Menteri Kesehatan
Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus pertama positif virus Corona
(COVID-19). Jokowi menyebut ada dua orang warga negara Indonesia yang
dinyatakan positif terkena virus Corona. Dua orang itu tertular dari warga
negara Jepang yang sempat ke Indonesia pada Februari 2020. Menteri Keuangan Sri
Mulyani Indrawati mengatakan, pandemi Virus Corona membuat seluruh sektor
ekonomi terpukul. Saat ini, hanya aktivitas ekonomi yang beralih ke online
digital bisa bertahan menghadapi tantangan. Pandemi ini menyebabkan turunnya kinerja dari sisi
permintaan yaitu konsumsi dan daya beli yang kemudian mengganggu proses
produksi serta perdagangan. Selain itu keadaan ini yang menimbulkan
permasalahan baru terhadap pemutusan hubungan kerja dan ancaman macetnya
pembayaran kredit. Pengurangan tenaga kerja yang signifikan ini memberikan
banyak pengangguran yang disebabkan pandemi ini.
Menurut
Ikhsan Ingrabatun selaku Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) dalam
menanggapi dampak Covid-19 memperkirakan bahwa omset UMKM pada sektor non
kuliner turun hingga 30-35%. Hal ini disebabkan akibat penjualan produk yang
mengandalkan pertemuan atau tatap muka antara penjual dan pembeli secara fisik,
sehingga Covid-19 ini mempengaruhi kegiatan atau aktivitas jual beli. Sedangkan
menurut Kemenkop UKM sekitar 37.000 UMKM telah melaporkan bahwa mereka telah
terdampak sangat serius akibat pandemi ini yang meliputi sekitar 56 % telah
melaporkan terjadi penurunan penjualan, 22 % melaporkan permasalahan terhadap
aspek pembiayaan, 15 % melaporkan terkait dengan masalah distribusi barang dan
4 % melaporkan kesulitan dalam memenuhi bahan baku mentah.
UMKM memiliki kontribusi atau peranan cukup besar, yaitu: Perluasan kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja. Pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB). Penyediaan jaring pengaman terutama bagi masyarakat berpendapatan rendah untuk menjalankan kegiatan ekonomi produktif. Meskipun dari sisi skala bisnis yang ditargetkan oleh bisnis UMKM masih relatif tidak sebesar perusahaan dengan skala besar, namun masih banyak orang yang nyaman melakukan bisnis dalam skala ini karena keunggulan yang ditawarkan pada bisnis usaha mikro dan kecil menengah serta keunggulan tersebut sulit didapatkan pada skala bisnis yang lebih besar. Salah satu keunggulan yang utama pada sektor UMKM adalah kemudahan dalam mengadopsi dan mengimplementasikan teknologi baru dan inovasi dalam bisnis. Adopsi teknologi terbaru menjadi lebih mudah dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan daya saing bisnis UMKM karena tidak memiliki birokrasi yang rumit dan struktur organisasi masih relatif ramping sehingga kordinasi dan komunikasi antar managerial level cenderung untuk mudah dilakukan. Selain kemudahan aplikasi teknologi, keunggulan lainnya yang dimiliki sektor UMKM adalah dalam hal menjaga hubungan baik antar karyawan, hal ini dikarenakan secara jumlah karyawan masih lebih kecil, dan yang terakhir adalah dalam hal fleksibilitas bisnis yang dapat lebih mudah untuk menyesuaikan bisnis dengan kondisi pasar yang dinamis.
Jumlah
UMKM di Indonesia tidaklah sedikit, menurut BPS (Badan Pusat Statistik) jumlah
UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia hingga 64 juta dan menjadi 99.9% usaha
yang bergerak menopang perekonomian Indonesia. Dalam pelansiran kemenkop UKM
bahwa terdapat 8 juta UMKM di Indonesia telah menggunakan media online dalam
pemasaran produk. Pada jumlah angka UMKM yang bergerak dalam media online
tersebut terhitung 13% dari total usaha yang beroperasi di Indonesia. Melihat
jumlah UMKM di Indonesia yang tidaklah sedikit, pemerintah turut andil dalam
menyusun berbagai skema progam pemulihan ekonomi nasional dalam upaya
membangkitkan UMKM di Indonesia.
Upaya
pemerintah dalam membangkitkan perekonomian pertama, melakukan belanja besar-besaran guna meredam kontraksi
ekonomi akibat pandemi Covid-19. Langkah tersebut dipilih karena, pada masa
krisis akibat pandemi Covid-19, belanja pemerintah diakui sebagai instrumen
pengungkit pemulihan ekonomi. Di samping itu, sektor swasta dan UMKM harus
dipulihkan dengan stimulus. Kedua,
pemerintah membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Ketiga, pemerintah memberi bantuan
kredit berbunga rendah, dan menyiapkan berbagai program agar UMKM bergeliat
kembali. Salah satunya adalah kebijakan restrukturisasi dan subsidi bunga
kredit. Keempat, pemerintah
menempatkan dana di perbankan guna memutar roda ekonomi. Kelima, pemerintah melakukan penjaminan kredit modal kerja untuk
korporasi
Komentar
Posting Komentar